CIREBON- Tingginya kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Cirebon hingga akhirnya ditetapkan sebagai peringat ke-2 di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Sukabumi, membuat Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati menghadiri kegiatan untuk mendukung program “GERTAK TOSS-TB” (Gerakan Serentak Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis), Jum’at (31/12)Berdasarkan data dari WHO Tahun 2020 Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia, menempati posisi ke-3 setelah India dan China. Berdasarkan Global TB Report 2021 cakupan penemuan dan pengobatan kasus TB (Treatment coverage) baru mencapai 47%. Untuk kasus TBC dengan HIV sebanyak 78.000 dengan kematian sebanyak 26.000 jiwa. Disampaikan Dra. Hj. Eti Herawti dari data Kota Cirebon pada tahun 2021 menunjukkan cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC menempati peringkat ke 2 tertinggi di Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.131 kasus (94,01%). Dengan angka keberhasilan pengobatan pasien TBC 83% Kota Cirebon masih merupakan kantong penularan TBC dan Persentase pasien TBC yang mengetahui status HIV sejumlah 46%.
“Dari data memang kami peringat ke dua di Jabar setelah Sukabumi. Dan inilah yang menjadi perhatian bagi kami khususnya Pemda untuk terus berupaya memberikan solusi dari kasus TBC ini,” Tuturnya.
Dra. Hj. Eti Herawati juga menyampaikan regulasi terkait Pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis, telah tercatat pada “Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis” sebagai upaya pencapaian target eliminasi TB dan penerapan strategi nasional Eliminasi TB, salah satunya yaitu penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Yang kemudian peraturan tersebut dibuat oleh Kota Cirebon melalui Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 49 Tahun 2017 Tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Cirebon.
“Aturannya sudah kita buat dengan tujuan untuk acuan bagi para pemangku kepentingan agar dapat berperan aktif dalam upya pencegahan dan penaggulangan Tuberkulosis di Kota Cirebo,” Imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Dra. Hj. Eti Herawati menjelaskan TOSS TB Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh merupakan pendekatan menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TB, untuk menghentikan penularan TB di masyarakat dengan Langkah-langkah TOSS TBC yang perlu dilaksanakan yakni, Temukan Gejala di masyarakat; Obati TBC dengan tepat dan Pantau pengobatan TBC sampai sembuh
Sementara itu, Tri mulyaningsih menjelaskan berdasarkan data SITB Tahun 2021 untuk jumlah kasus TBC usia produktif 15-54 tahun lebih dari 59% menimbulkan permasalahan dalam kesulitan sosial ekonomi bagi masyarakat di Kota Cirebon, angka kematian TBC sebanyak 23 kasus dengan presentase 4,49% dan kasus putus berobat (loss to follow up) sebanyak 55 kasus dari jumlah keseluruhan 1.330 kasus. Tak hanya itu, Tri mulyaningsih mengatakan kesulitan ekonomi yang secara langsung dan tidak langsung diakibatkan oleh TBC menimbulkan halangan akses terhadap diagnosis dan pengobatan, yang dapat memperburuk hasil pengobatan serta meningkatkan risiko penularan infeksi di masyarakat.
“Situasi ini adalah hambatan yang membutuhkan perhatian pada aspek sosial ekonomi seperti perlindungan sosial, pengendalian kepadatan penduduk, polusi udara, kekurangan gizi, stigma dan diskriminasi terhadap pasien dan keluarganya, serta pencegahan dan pengendalian di transportasi,” Ungkapnya.
Saat ini, disampaikan Tri Mulyaningsih Dinas Kesehatan Kota Cirebon bekerjasama dengan seluruh elemen pemerintah, lintas program, lintas sektor dan masyarakat berusaha mewujudkan target dan tujuan Penanggulangan TBC. Dari kegiatan ini juga diselenggarakan dengan tujuan Memperkuat komitmen semua pihak untuk berperan dalam upaya program pencegahan dan pengendalian TBC; Menempatkan TBC sebagai isu utama semua sektor di setiap tingkatan; Memperkuat komitmen dan kepemilikan semua pihak untuk berperan dalam upaya program pencegahan dan pengendalian TBC dan Meningkatkan sense of urgency Isu Tuberkulosis di Kota Cirebon, baik dikalangan Pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Dari kegiatan ini juga Pemerintah Daerah melalui Wakil Wali Kota Cirebon memberikan sejumlah penghargaan diantaranya;
- Dinas Kesehatan sebagai Perangkat Daerah Pengelola Kegiatan TB;
- Puskesmas kalitanjung diberikan atas dasar capaian program, inovasi dan ketepatan waktu laporan;
- RS. Gunung Jati atas dasar capaian program, inovasi dan ketepatan waktu laporan;
- RS. Pelabuhan atas dasar capaian program, inovasi dan ketepatan waktu laporan;
- PT. Pos Indonesia sebagai kemitraan dalam rnanggulangan tuberkulosis untuk pengiriman dahak;
- Yayasan Terus Berjuang sebagai kemitraan dalam penanggulangan tuberkulosis untuk pendampingan penderita TB;
- Bank BJB sebagai mitra Dinkes dalam penanggulangan tuberkolosis;
- Grage Group sebagai mitra Dinkes dalam penanggulangan tuberkolosis
Dari kegiatan ini juga Pemerintah Daerah melakukan pengukuhan SK KOPI TB, pengukuhan SK KELOMPOK Kerja TBC Tingkat Kelurahan dan memberikan simbolis pemberian bantuan untuk penderita TB di Kota Cirebon.