CIREBON- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (09/11) memberikan secara resmi penghargaan Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan kepada Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis., SH di Kantor OJK Cirebon.Pemberian penghargaan ini diberikan atas peran Wali Kota Cirebon dibidang keuangan. Disampaikan Wali Kota Cirebon dalam sambutannya, pemberian penghargaan tersebut merupakan pelucut semangat bagi dirinya dan bagi Pemda Kota Cirebon untuk senantiasa memberikan berbagai terobosan dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat.
“Saya menyadari betul bahwa inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan masyarakat yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” Ujarnya
Dari hal tersebut dijelaskan Drs. H. Nashrudin Azis., SH Pemda Kota Cirebon sangat serius terhadap peningkatkan inklusi keuangan, sehingga Pemda pun telah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) pertama di wilayah kerja Kantor Otoritas Jasa Keuangan Cirebon, penerbitan Surat Edaran (SE) Satu Rekening Satu Pelajar untuk mendorong pelajar di Kota Cirebon memiliki rekening, serta mendukung program TPAKD 2021 melalui kelas inklusi keuangan yang melibatkan total 462 UMKM dari Kota Cirebon untuk mendapatkan peningkatan kapasitas dan pengetahuan keuangan.
Pemerintah Daerah Kota Cirebon sangat meyakini bahwa inklusi keuangan memang faktor pendukung utama untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Di tengah situasi pandemi yang telah memberikan banyak PR bagi perekonomian masyarakat, Bulan Inklusi Keuangan (BIK) diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen dan dukungan bagi peningkatan inklusi keuangan, khususnya di Kota Cirebon, dengan memantapkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan jasa keuangan, serta membuka akses keuangan untuk sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dan dana pensiun.
Sementara itu, Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution mengatakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober 2021. BIK itu sendiri telah berhasil melakukan 24 kegiatan dengan total peserta sebanyak 3.900 mencakup kegiatan sosialisasi tatap muka maupun virtual (webinar), kompetisi dan lomba kreatif, pembukaan rekening, penyaluran kredit dan pembiayaan mikro, business matching serta publikasi program literasi dan inklusi keuangan secara masif.
Melalui BIK 2021 ini diharapkan semakin memperkuat sinergi Kementerian/Lembaga untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada akhir tahun 2024.
“Kegiatan BIK tahun ini digelar dengan tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa” dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).” Tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga Mohammad Fredly Nasution, menyinggung terkait semakin maraknya pinjaman online (pinjol) sehingga dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu melakukan mengecek terlebih dahulu dengan langkah sebagai berikut :
- Cek legalitas perusahaan pinjaman online melalui www.ojk.go.id, kontak OJK 157, atau whatsapp 081-157-157-157 sebelum memutuskan meminjam pada pinjaman online.
- Langsung blokir dan hapus jika mendapat SMS penawaran pinjaman online karena dapat menjadi sumber tersebarnya data pribadi.
- Lakukan peminjaman dengan bertanggung jawab dan mengutamakan kebutuhan produktif. Miliki tujuan peminjaman serta rencana pembayaran yang jelas.
- Apabila terlanjur terjebak pinjol ilegal dan terdapat dugaan pidana seperti pemerasan atau pencemaran nama baik, sampaikan kepada Kepolisian terdekat atau melalui https://patrolisiber.id, email info@cyber.polri.go.id, serta Satgas Waspada Investasi melalui email waspadainvestasi@ojk.go.id