CIREBON- Pemberlakuan sistem PPKM Darurat di Kota Cirebon yang sudah memasuki hari kelima, sesuai arahan dari Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis.,SH akan mulai difokuskan pada setiap Kecamatan di Kota Cirebon, Rabu (07/07)Difokuskan nya penerapan PPKM Darurat di setiap Kecamatan mulai malam hari ini disampaikan langsung oleh Sekda Kota Cirebon sekaligus menjabat sebagai Ketua Gugus Harian Satgas Penanganan Covid-19, Drs. Agus Mulyadi.,M.Si hal ini dilakukan untuk mempermudah memantau pergerakan masyarakat serta ketaatan para pelaku usaha dalam menaati Surat Edaran Wali Kota Cirebon.
Drs. Agus Mulyadi., M.Si juga memaparkan usai dilakukannya apel kesiapan gabungan ini para petugas yang sudah dibagi tim memiliki target untuk dilakukan penindakan langsung kepada masyarakat dan pelaku usaha yang masih tidak patuh pada aturan yang nantinya akan dilakukan sidang ditempat esok hari di pos pengamanan wilayah GTC.
“Hari ini titik berat melakukan monitoring ada disetiap Kecamatan karena sudah cukup dilakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat sehingga malam ini kita targetkan 10 yang melanggar aturan silahkan dicatat untuk nantinya besok kita sidangkan ditempat,” Ujarnya
Ia mengatakan hal ini tentunya sangat berat dilakukan oleh para petugas, namun dihari kelima ini para petugas pun sudah tidak ada lagi waktu untuk melakukan sosialisasi untuk mencapai target dari diberlakukannya PPKM Darurat di Kota Cirebon. Ia juga memaparkan berdasarkan laporan dari Pemerintah Pusat saat ini kondisi mobilitas masyarakat di Kota Cirebon tercatat berada diangka 20% dari target Pemerintah diangka 30% sehingga hal tersebut masih belum bisa dikatakan berhasil dalam penerapan PPKM Darurat.
Drs. Agus Mulyadi., M.Si Juga menyampaikan angka yang disarankan oleh Pemerintah Pusat dalam penerapan PPKM Darurat ini dan melihat dari bahayanya penyebaran varian delta yang sangat cepat sehingga angka pengurangan mobilitas masyarakat harus berada diangka 50%. “Saat inikan varian delta sudah mulai masuk disejumlah daerah jadi Pemerintah Pusat targetnya itu 50% harus bisa mengurangi dahulu mobilitas masyarakat karena dengan sedikitnya mobilitas masyarakat maka angka penularan nya bisa semakin berkurang,” tuturnya
Sementara itu, Drs. Agus Mulyadi., M.Si juga mengatakan saat ini ada sejumlah opsi yang terus dilakukan Pemerintah dengan sejumlah pihak untuk mengatasi situasi saat ini diantaranya akan melakukan pemadaman PJU di sejumlah jalan umum dan jalan protokol dengan syarat pemadaman melihat penerangan yang ada di kiri kanan jalan apakah mendukung untuk dilakukan pemadaman atau tidak, melakukan koordinasi dengan sejumlah rumah sakit khususnya rumah sakit Ciremai untuk persoalan penampungan pasien Covid-19 di IGD pasalnya hingga saat ini jumlah pasien yang hendak masuk IGD di RSD Gunung Jati masih dalam proses waiting list.
Hal tersebut dikarenakan untuk kapasitas IGD RSD Gunung Jati hanya dapat menampung sebanyak 70 hingga 80 pasien perhari sementara untuk kapasitas IGD RS Ciremai dapat menampung 20 hingga 30 pasien. Dan hal ini dapat membantu persoalan tersebut
“Masih melakukan koordinasi dengan RS. Ciremai untuk dapat menampung limpahan pasien di IGD RSD Gunung Jati karena memang perhari sampai sekarang masih waiting list mudah-mudahan minggu ini sudah ada solusinya. Karena saat ini juga RSD Gunung Jati akan melakukan penambahan 50 Nakes intensif dan akan menambah kurang lebih 40 bed lagi untuk penanganan Kasus Covid-19 di Kota Cirebon,” imbuhnya
Drs. H. Agus Mulyadi., M.Si berharap agar adanya berbagai upaya dan solusi yang diambil oleh Pemda dapat didukung juga oleh semua pihak terutama bagi masyarakat Kota Cirebon. Hal ini dikarenakan untuk mencari solusi dalam mengatasi penyebaran Kasus Covid-19 di masyarakat yang hingga saat ini masih terus meningkat.