CIREBON- Wabah virus Covid-19 yang hingga kini masih menyelimuti disetiap daerah di Negara Indonesia, membuat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menyelenggarakan program On The Job Training (OJT) Padat Karya Tunai (PKT) atau Cash For Work (CFW). Salah satunya terdata di delapan Kelurahan yang berada di Kota Cirebon, Selasa (15/06)Pada hari ini, Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati membuka secara langsung kegiatan OJT Tenaga Kerja dan Sosialiasi CFW yang merupakan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) bertempat di Halaman Baperkam RW. 012 (TPU Kemlaten) Kelurahan Harjamukti. Disampaikan Dra. Hj. Eti Herawati Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu Program Padat Karya Tunai (PKT) atau cash for work yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya yang mengedepankan sinergi antara pemerintah daerah (Pemda) dan Kelompok Masyarakat dalam melaksanakan perbaikan kualitas kawasan permukiman kumuh di perkotaan.
“Kami tentunya menyambut baik adanya program Padat Karya Tunai atau CFW program KOTAKU 2021 dari Ditjen Cipta Karya KemenPUPR karena dengan dilibatkannya warga secara langsung sebagai tenaga kerja khususnya warga yang berpenghasilan rendah di Kota Cirebon ,” Ujarnya
Dra. Hj. Eti Herawati juga menjelaskan delapan Kelurahan yang masuk dalam program tersebut diantaranya Kelurahan Drajat, Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Kalijaga, Kelurahan Kejaksan, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Argasunya, Kelurahan Pekalangan dan Kelurahan Pegambiran. Tak hanya itu, Wakil Wali Kota Cirebon juga menyampaikan melalui program CFW KOTAKU ini ada 725 Tenaga Kerja yang dilibatkan dengan nilai hari orang kerja (HOK) mencapai Rp. 1.337.670.000 (Satu Miliyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tujuh Enam Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah).
Meski program ini belum merata di seluruh Kelurahan yang ada di Kota Cirebon, namun harus disampaikan bahwa jumlah masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) yang dilibatkan sebagai pekerja pada program tersebut memiliki dampak cukup luas untuk meningkatkan daya beli mereka, sehingga, dikatakan Dra. Hj. Eti Herawati mereka para pekerja dapat membawa pulang upah kerja guna memenuhi kebutuhan keluarga dan bertahan hidup
“Masyarakat harus bisa memanfaatkan progam ini dengan baik dan harus tetap mengedepankan penerapan Prokes Covid-19” Imbuhnya
Sementara dikatakan koordinator dari KOTAKU, Nasirun kegiatan ini dilandasi dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang berlarut-larut sehingga kami mengajak masyarakat untuk turut serta memelihara aset dari program KOTAKU. Karena untuk menjaga dan memelihara aset ini merupakan suatu tindakan yang sangat sulit diterapkan di masyarakat
“Kegiatan ini hanya merawat dan memelihara aset-aset yang ada, dan para pekerjanya pun kami libatkan masyarakat yang terdampak Covid-19 sehingga nanti upahnya dapat memberikan manfaat bagi keluarganya,” Tuturnya.
Nasirun berharap adanya kegiatan OJT Padat Karya dapat membantu memulihkan perekonomian bagi masyarakat sekitar yang masuk dalam data dari Ditjen Cipta Karya KemenPUPR